Senin, 20 Juni 2016

Wekeend TB. SILALAHI CENTRE Parapat


KITA LAGI LIBURAN DI TB. SILALAHI BALIGE PARAPAT






Dialog Konseling Individu (Wiwik Risma Dayanti Dan Siti Aisyah)



Wiwik adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri Medan. Ia merasa bingung dan takut menghadapi situasi yang sedang dialaminya itu. Masalahnya yaitu wiwik sulit berkosentrasi saat belajar disebabkan karena lingkungan belajar yang tidak mendukung. Ia mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah tersebut dan ia takut jika masa depannya terbengkalai.Oleh sebab itu ia datang kepada salah seorang  yang sudah dikenal dekat untuk meminta bantuannya dalam memecahkan masalah tersebut.
Wiwik             : Asalamu’alaikum..(mengetuk pintu)
Aisyah : Wa’alaikum salam, mari silakan masuk...
                        (berjabat tangan,lalu dengan ramah menyilahkan duduk)
Wiwik             : Terima kasih kak...
Aisyah : Tampaknya seperti ada sesuatu yang penting, sehingga kamu menemui saya (refleksi perasaan).
Aida : Iya nih kak.
Wiwik :  Baik sebelumnya kakak akan memperkenalkan diri dahulu supaya kita melakukan pengkonselingan dapat berjalan dengan baik. Perkenalkan nama kakak Siti Aisyah kakak adalah salah satu Mahasiswi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,  kakak dari  jurusan Bimbingan Konseling Islam, dan kakak disini sebagai konselor, kalau boleh kakak tau siapa yah nama kamu ???
Wiwik             : Perkenalkan kak, Nama saya Wiwik Risma Dayanti saya adalah salah satu Mahasiswi dari Universitas Negeri Medan Sumatera Utara.
Aisyah : Jurusan apa ?
Wiwik : Ilmu Keolahragaan.
Aisyah : Semester berapa ?
Wiwik : Semester 2.
Aisyah : Sebelumnya kamu sudah pernah belum melakukan proses pengkonselingan seperti ini ???
Wiwik : belum kak.
Aisyah : Oke. Disini kakak akan menjelaskan terlebih dahulu tentang bimbingan konseling ini. Bimbingan Konseling ini adalah proses tatap muka yang terjadi antara dua orang yang terdiri dari konselor yaitu kakak sendiri dank kliennya yaitu adik. Didalam bimbingan konseling ini terdapat tiga asas yang harus klien ketahui yang pertama Asas keterbukaan dimana disini klien harus secara terbuka untuk menceritakan semua permasalahan yang telah klien miliki tanpa adanya rasa menutup nutupi dari diri klien sendiri, ke Dua Asas Kesukarelaan dimana asas kesukarelaan ini adalah seorang klien harus secara suka rela untuk menyampaikan semua jenis permasalahannya kepada konselor tanpa adanya paksaan dari pihak siapapun juga, dan yang terahir yaitu Asas Kerahasiaan dimana disini saya sebagai konselor wajib merahasiakan segala permasalaan yang sudah klien saya ceritakan kepada saya. Apakah adik sudah paham tentantang bimbingan konseling ini. ??
Wiwik : Sudah kak.
Aisyah : Baiklah apakah adik ingin menyampaikan suatu permasalahan pada kakak skarang?
Wiwik : Sejujurnya saat ini aida sedang mempunyai masalah yang cukup mengganggu pikiran saya kak.
Aisyah : Kamu mengatakan bahwa kamu sedang menghadapi masalah yang cukup mengganggu pikiranmu, baiklah jika kamu tidak keberatan cobalah untuk menceritakan permasalahan itu pada kakak.
Wiwik             : Sejujurnya wiwik bingung kak, saya bingung harus mulai menceritakan permasalahan ini dari mana, karena permasalahan ini sudah berlangsung selama beberapa hari kak.
Aisyah : Emang masalah tersebut sudah berlangsung selama beberapa hari ? pasti wiwik merasa sangat tidak nyaman bukan ?
Wiwik : Iya kak, kakak benar memang itu yang saya rasakan hingga saat ini.
Aisyah : Kakak bisa mengerti bagaimana perasaanmu dik, Oleh sebab itu, cobalah kamu ceritakan pada kakak,apa yang menjadi persoalan hingga kamu menjadi seperti ini.
Wiwik : Jadi begini kak, Saya merasa kesulitan dalam belajar kak, akhir-akhir ini saya sangat sulit berkonsentrasi saat belajar bahkan minggu yang lalu nilai mata kuliah saya jelek kak.
Aisyah : Lalu bagaimana ?
Wiwik : Saya benar-benar merasa bingung kak,terkadang saya juga malu kepada teman-teman sekelas saya kak.
Aisyah : Jika boleh kakak tahu, apa yang menyebabkan timbulnya perasaan seperti itu dan malu terhadap teman-temanmu ?
Wiwik : Saya malu karena keadaan saya kak, Terkadang saya merasa kecewa dan bingung terhadap diri saya sendiri kak, hari ini saya mendapatkan nilai yang jelek sedangkan teman saya mendapatkan nilai bagus.
Aisyah : Lalu jika kamu merasa bingung dan kecewa pada dirimu sendiri serta malu terhadap teman-temanmu, Apa yang biasannya kamu lakukan?
Wiwik : Saya lebih banyak di kelas kak,saya merasa minder dengan teman-teman saya yang prestasinya sangat bagus,terkadang saya juga sering melamun sendiri kak.
Aisyah : kakak sangat memahami bagaimana perasaan kamu sekarang ini dik, tetapi apakah dengan kamu menjauh dari teman-teman dan hanya terdiam didalam kelas menjadikan perasaanmu merasa lebih baik?
Wiwik : Tentu saja tidak kak, saya merasa takut kak jika saya tidak dapat menyeimbangi kepintaraan teman-tenan saya kak, dan saya juga takut jika tidak dapat mengikuti materi perkuliahan dengan baik kak.
Aisyah : Baiklah,tetapi sebelum kita lanjutkan pembicaraan ini. Jika kakak tidak salah dalam memahami permasalahanmu, tadi kamu mengatakan bahwa kamu merasa kesulitan dalam belajar kemudian baru saja kamu juga mengatakan bahwa kamu malu terhadap teman-temanmu karena khawatir tidak dapat menyeimbangi dan mengikuti materi perkuliahan dengan baik, sebenarnya yang manakah yang menjadi permasalahan paling penting dan mengganggu pikiranmu dik ?
Wiwik : Sebenarnya......ya semua kak, karena kedua permasalahan ini benar-benar membuat saya merasa terbebani kak, tetapi memang yang paling penting sebenarnya adalah masalah yang berkitan dengan kesulitan belajar saya kak, keadaan ini sungguh membuat saya takut akan masa depan saya kak, saya takut jika tidak dapat berhasil dalam kuliah ini kak, saya juga tidak ingin membuat kedua orang tua saya kecewa kak.
Aisyah : Baiklah dik, ternyata kamu sudah mampu memahami permasalahan yang sedang kamu hadapi saat sekrang ini.
Wiwik : Ya kak, saya sudah paham akan tetapi terkadang saya masih bingung kak, apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi permasalahan ini?
Aisyah : Sekarang begini dik, sebenarnya yang menjadi niat dan tujuanmu mengikuti perkuliahan dikampus ini adalah untuk belajar dan menuntut ilmu bukan?
Wiwik : Ya kak, itu memang menjadi tujuan saya kuliah dikampus ini menuntut ilmu dan belajar sebagai bekal masa depan saya kelak kak.
Aisyah : Kamu mempunyai niat dan cita-cita yang bagus dik, kakak sangat senang mengetahui niat itu, lalu sudahkah kamu memiliki cara untuk mengatasi permasalahan itu?
Wiwik : Saya benar-benar masih bingung kak. Oleh sebab itulah saya datang menemui kakak dan  meminta bantuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini.
Aisyah : Baiklah dik, jadi begini, kakak dapat memahami bahwa keadaan yang seperti ini bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Akan tetapi sesungguhnya kamu tidak perlu merasa malu dengan keadaan saat ini, kamu harus tetap semangat dalam memperbaiki cara belajarmu.
Wiwik : Kenapa begitu kak..?
Aisyah : Coba sekarang kamu kita pikirkan dan renungkan hal ini bersama-sama, kamu masih diberi kesempatan untuk dapat mengikuti kuliah dikampus ini, bukankah itu hal yang sangat luar biasa? tidak semua orang memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk menempuh pendidikan lanjutan, banyak anak-anak diluar sana ingin meneruskan pendidikan mereka ke perguruan tinggi, tetapi gagal disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Tetapi tidak demikian halnya denganmu, kamu masih dapat kuliah dengan lancar sampai saat ini, bukan begitu dik..?
Wiwik : Iya kak..,apa yang kakak sampaikan memang benar..
Aisyah : Kakak yakin jika kamu berusaha semaksimal mungkin kamu akan dapat mencapai tujuanmu dan mewujudkan cita-citamu dik. Jangan merasa malu dengan temanmu, kamu pasti bisa memperbaiki prestasimu dik, teruslah belajar dan biasakan menyesuaikan lingkunganmu dik agar dapat berkonsentrasi dengan baik saat kamu belajar dik, serta sering-seringlah mengulang pelajaran yang telah diberi dosen pada setiap harinya.
Wiwik :Iya kak mulai saat ini saya akan melakukan seperti yang kakak katakan. Tapi bagaimana saya harus menghilangkan rasa malu saya dalam bergaul dengan teman-teman saya kak..?
Aisyah : kakak fikir, tak akan ada masalah yang berarti dik, karena segala sesuatu tergantung pada diri kita sendiri, jika kita mampu membawa diri kita dengan baik, maka semua orang pun akan menerima kehadiran kita dengan baik. Cobalah untuk membuka diri dik dengan bergaul kepada teman-temanmu dan bergabung dengan teman-temanmu. Jangan menarik diri dari mereka dik, Karena dengan kamu menghindar itu tidak akan menyelesaikan masalah dik,
Wiwik : Baik kak, saya akan mencoba untuk melaksanakan saran yang telah kakak berikan, meskipun mungkin saya sangat butuh waktu yang cukup lama kak.
Aisyah : Iya memang dik, segala sesuatu tidak ada yang instan semua butuh proses dik, dilakukan secara bertahap serta pelan-pelan dik, untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Wiwik : Iya kak, sekarang saya sudah tahu dan mengerti apa yang harus saya lakukan kedepannya kak..
Aisyah : Memang harus begitu dik, cobalah rubah cara belajarmu dik agar setiap belajar dapat memperoleh hasil yang baik. Mulai besok lakukanlah belajar dipagi hari setelah menunaikan ibadah solat subuh, karena udara dipagi hari dan suasana dipagi hari sangat sejuk dan tenang itu sangat berpengaruh pada proses belajar sebab disaat pagi hari pikiran kita masih fres dan tidak terbebani oleh hal-hal yang lain.
Wiwik : Iya kak, mulai besok pagi saya akan mencoba hal itu. Saya akan belajar dipagi hari kak, karena dimalam hari saya sangat sulit untuk berkonsentrasi saat belajar, sehingga prestasi saya sangat menurun kak.
Aisyah : Yakinlah dik kamu  pasti akan bisa berhasil dan dapat meningkatkan prestasimu kembali dik, setiap manusia pasti mengalami suatu masalah dik. Tapi jangan jadikan masalah itu sebagai keminderan tapi jaadikanlah suatu cambuk untuk tetap terus maju dan menjadi lebih baik lagi dik.
Wiwik : Iya kak, memang benar yang kakak katak katakana itu, saya benar-benar sudah mengerti kak, bahwa saya harus menerima semua dengan ikhlas dan terus belajar agar dapat menggapai cita-cita saya kak.
Aisyah : Syukurlah dik, kamu sekarang sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, sekarang bagaimana perasaanmu dik setelah menyampaikan semua permasalahanmu pada kakak ?
Wiwik : Saya sudah merasa lega kak, dengan saya bercerita kepada kakak, beban saya menjadi berkurang, saya sudah merasa lebih tenang kak dari sebelumnya.
Aisyah : Apakah ada lagi yang ingin kamu sampaikan dik..?
Wiwik : Saya rasa tidak kak, terimakasih banyak atas nasehat dan atas waktu yang telah kakak berikan kepada saya, saya pamit dulu yah kak, soalnya masih ad tugas yang harus saya selesaikan untuk besok kak.
Aisyah : Baiklah dik..,sama-sama dik..
Wiwik : Permisi kak..,selamat siang, Assalamualaikum (berjabat tangan)
Aisyah : Ya dik, selamat siang, Walaikumsallam Wr.Wb.

Makalah Manajemen Organisasi ( Pengembangan Sumber Daya Manusia)




MANAJEMEN ORGANISASI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
 






OLEH :
Kelompok 2

Desra Yulia
Erya Yunanda
Maya Afriani
Muslim Fazri
Noni Widya
Siti Aisyah
Suci Ramadhani




UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016



KATA PENGANTAR


            Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Makalah Manajemen Organisasi yang berjudul “Pengembangan Sumber Daya Manusia”  ini dapat di selesaikan. Makalah ini merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk mata kuliah Manajemen Organisasi kemudian makalah ini diintergrasikan dengan pemikiran-pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru berkembang. Makalah ini mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan dengan sistematiika pemikiran dari sisi prosedur.
Akhirnya, Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan para pembaca, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan sehingga terdapat kesempurnaan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan arti dalam pengembangan pendidikan yang akan datang. Amin.



                                                                                       Medan, 07 Juni 2016



                                                                                   
                                                                                                Penyusun












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1

BAB II
PEMBAHASAN      
A. Pengertian Pengembangan SDM............................................................ 2
B. Perencanaan Pengembangan SDM.......................................................... 3
C. Pendidikan dan Pelatihan SDM.............................................................. 4
D. Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM................................................. 5
E. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia....................................... 6
G. Manfaat Pengembangan SDM................................................................ 8

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13





 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia menurut Natoatmodjo (2003: 3-4) terbagi menjadi dua yaitu secara makro dan mikro. Secara meakro Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Contohnya, peningkatan mutu pendidikan, secara tidak langsung sudah membangun bangsa atau peradaban.
Secara mikro, Pengembangan SDM adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga karyawan atau tenaga kependidikan untuk mencapai suatu hasil optimal. Sebagai contoh memberi izin setiap tahun ada yang menimba ilmu pengetahuan atau memberi keleluasaan guru-guru untuk mengikuti setiap pelatihan yanga ada, baik yang diadakan Diknas atau Swasta.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah kami adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia?
2.      Bagaimana Perencanaan Pengembangan SDM?
3.      Bagaimana Pendidikan dan Pelatihan SDM?
4.      Apa-apa saja Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM?
5.      Apakah Tujuan pengembangan SDM?
6.      Apa-apa saja Manfaat Pengembangan SDM?

C. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita mengetahui Pengembangan Sumber Daya Manusia, Perencanaan Pengembangan SDM, Pendidikan dan Pelatihan SDM, Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM, Tujuan pengembangan SDM, Manfaat Pengembangan SDM.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya kita dapat mengetahui dan menambah wawasan tetang Manajemen Organisasi yang mencakup materi Pengembangan Sumber Daya Manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berbicara masalah pengembangan sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Pengertian kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia. Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas sumber daya manusia yang baik akan menjadi beban suatu perusahaan.
Dalam pembahasan tentang pengertian pengembangan sumber daya manusia (SDM) berikut ini dikemukakan oleh beberapa pendapat dari para ahli dibidang menejemen. Menurut Goujali (2000:496) dalam Kadarisman ( 2012:5) pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan yang harus dilakukan organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skil) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
Singodimedjo (2000) dalam Edi Sutrisno, (2013:61) mengemukakan pengembangan SDM adalah proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi didalam organisasi, biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
Muhajir (1998) dalam Kadarisman mengemukakan bahwa pengembangan SDM adalah peningkatan kualitas manusia dalam makna fisik maupun mental. Selanjutnya Husnan (1990) dalam Edi Sutrisno (2013:63) mengemukakan pengembangan SDM adalah proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, sehingga tenaga kerja menejerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Pengembangan SDM tujuannya untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal.
Dari pengertian beberapa ahli yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pengembangan SDM adalah proses persiapan indivividu untuk peningkatan kualitas manusia yang harus dilakukan organisasi, agar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Tujuan pengembangan SDM tujuannya untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara oftimal. Dengan mengembangkan kecakapan karyawan dimaksudkan sebagai setiap usaha dari pimpinan untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan sehingga dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif. Oleh karena itu, organisasi perlu terus melakukan pengembangan SDM, karena investasi didalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas  produktiv dari mansusia.

B. Perencanaan Pengembangan SDM
Ada 4 (empat) menurut Natoatmodjo (2003 : 15) kegiatan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perencanaan SDM antara lain:
1.      Persediaan sumber daya manusia pada saat ini.
2.      Ramalan atau perkiraan suplai dan permintaan Sumber Daya Manusia.
3.      Rencana menambah tenaga kerja yang bermutu.
4.      Berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan balik kepada sistem.

Perencanaan Sumber Daya Manusia sangat penting, bukan saja untuk organisasi (Sekolah), tetapi juga bagi pribadi individu (guru) yang ada dalam organisasi itu. Dalam hal ini, perencanaan memiliki berbagai keuntungan-keuntungan yang dapat dipetik, yaitu:
a.       Mengefektifkan penggunaan Sumber Daya Manusia ( Tenaga Kependidikan).
b.      Menyesuaikan kegiatan tenaga kerja dengan tujuan organisasi.
c.       Membantu program penarikan tenaga dari bursa atau pasaran tenaga kerja secara baik.
d.      Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis.
e.       Dapat mengoordinasikan kegiatan-kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia.
f.       Mengembangkan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.

Kebutuhan atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu organisasi atau institusi pendidikan merupakan bagian dari ramalan kebutuhan organisasi atau institusi itu untuk masa yang akan datang. Ramalan akan kebutuhan sumber daya manusia ini bukan hanya sekedar menambah kuantitas tetapi juga menginginkan terdapat kualitas yang bisa mendukung kemajuan organisasi atau institusi. Ramalan kebutuhan sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
1.      Ramalan permintaan sumber daya manusia (jangka panjang atau jangka pendek).
2.      Ramalan persediaan sumber daya manusia (sekarang atau yang akan datang).
3.      Perlakuan atas sumber daya manusia (pengangkatan, pelatihan, pengembangan karier, program produktivitas serta pengurangan tenaga kerja).

Agar suatu perencanaan dapat berjalan dengan baik dan lancer, perlu dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan tahap demi tahap. Sistem perencanaan ini dapat dilakukan dalam 4 (empat) kegiatan yang saling berhubungan satu sama lainnya, yaitu:
a.       Investarisasi persediaan sumber daya manusia.
b.      Perkiraan atau ramalan sumber daya manusia.
c.       Penyusunan rencana sumber daya manusia.
d.      Monitoring dan evaluasi.

Akhirnya tanpa kita sadari perencanaan sumber daya manusia itu sangat penting sekali untuk memberikan kelangsungan pembangunan dan peradaban terutama dalam pendidikan. Orang bijak pernah mengatakan “jangan tanya berapa harta yang bisa kau kumpulkan, tetapi sudah berapa banyak hal yang bisa berarti bagi orang lain”. Mengumpulkan orang memang sulit, tetapi jauh lebih sulit mempersiapkan pola pikir orang yang bisa membangun bangsa lewat kelebihan yang bervariasi.

C. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Dewasa ini tren penyelenggaraan pelatihan diberbagai instansi semakin meningkat. Pelatihan dan pengembangan sepintas memiliki makna yang sama. Bila kita kaji lebih lanjut ada perbedaan yang mendasar. Menurut Nasrul Cyakur Caniago, et al. (2016:156) Pelatihan merupakan usaha untuk memperbaiki keterampilan (skill) dan cara pelaksanaan pekerjaan tertentu yang sedang atau yang akan menjadi tanggung jawabnya, secara rinci dan rutin.
Pelatihan didefenisikan oleh Ivancevich (dalam Ruky, 2003) sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan.
            As’ad (2010) dalam Edy Sutrisno (2013:67) mengemukakan pelatihan menyangkut usaha-usaha yang berencana yang diselenggarakan agar dicapai penguasaan akan keterampilan, pengetahuan, dan sikap-sikap yang relevan terhadap pekerjaan.
Menurut simamora (dalam Sulistiani, et al. 2009 : 220) dalam Kadarisman mengemukakan bahwa perbedaan antara pelatihan dengan pengembangan, yaitu pelatihan (training) diarahkan untuk membantu karyawan menunaikan kepegawaian mereka saat ini secara lebih baik; sedangkan pengembangan (development) adalah mewakili suatu investasi yang berorientasi kemasa depan dalam diri pegawai. Pelatihan mempunyai fokus yang agak sempit dan harus memberikan keahlian-keahlian yang bakal memberikan manfaat bagi organisasi secara cepat. Pengembangan didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang berkembang dalam upaya bekerja dengan baik dan sukses posisi yang ditemui selama karirnya. 
Menurut manullang (1981:85) Tujuan utama setiap pelatihan yaitu supaya masing-masing pengikut dapat melakukan pekerjaannya lebih efisien, menambah pengetahuan para pengikutnya untuk lebih memudahkan ia dalam melaksanakan tugas-tugasnya atau memangku jabatannya, supaya pengawasan lebih sedikit .
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Disamping itu, program pelatihan tidaklah memperhitungkan apakah perusahaan berskala besar atau kecil. Pelatihan juga bukan merupakan pemborosan mengingat hasil atau manfaatnya jauh lebih besar dari pada biaya atau waktu yang harus disediakan. Pelatihan merupakan sarana ampuh mengatasi bisnis masa depan yang penuh dengan tantangan dan mengalami perubahan yang sedemikian cepat.
Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Dengan memerhatikan pengertian pendidikan seperti yang dikemukakan diatas, maka dapat dikatakan bahwa peran pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang.
Menurut Nasrul Cyakur Caniago, et al. (2016 : 158) Metode pelatihan dapat dilakukan dengan On The Job Training (Pelatihan yang diberikan pada saat karyawan bekerja) seperti Coaching (pendampingan), rotasi pekerjaan, Magang, Pelatihan Intruksi jabatan. Metode yang kedua yaitu off the job Training (teknik pelatoihan yang dilakukan diluar waktu kerja ) seperti balai pelatihan.

D. Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM
Menurut Edy Sutrisno (2013:69) dalam buku organisasi manajemen oleh Nasrul Syakur Chaniago, Dkk. Tahun 2016, Hal. 160. Sasaran pelatihat dan pengembangan SDM adalah sebagai berikut:



1.      Meningkatkan produktivitas kerja.
Pelatihan dapat mengembangkan penampilan kerja pada posisi jabatan kerja yang sekarang. Jika Level of performance nya naik atau meningkat maka berakibat peningkatan dari produktivitas dan peningkatan keuntungan bagi perusahaan.
2.      Meningkatkan mutu kerja
Ini berarti peningkatan baik kualiatas maupun kuantitas. Tenaga kerja yang berpengetahuan jelas akan lebih baik dn akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam suatu organisasi.
3.      Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan yang akan datang. Apabila ada lowongan-lowongan, akan secara mudah akan diisi oleh tenaga-tenaga diri dalam perusahaan sendiri.
4.      Meningkatkan moral kerja
Apabila perusahaan menyelanggarakan program pelatihan yang tepat, maka iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan lebih baik. Dengan iklim kerja yang lebih sehat maka moral kerj akan meningkat.
5.      Menjaga kesehatan dan keselamatan
Suatu pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan akibat kerja. Selain dari pada itu lingkungan kerja akan lebih aman dan tentram.
6.      Menunjang pertumbuhan pribadi
Bahwa program pelatihan yang tepat sebenarnya member keuntungan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan tenaga itu sendiri. Bagi tenaga kerja, jelas dengan mengikuti program pelatihan akan lebih baik memaksakan dalam bidang kepribadian, intelektual dan keterampilan.
E. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia untuk jangka panjang adalah aspek yang semakin penting dalam organisasi/ sekolah. Pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik guru  baru atau karyawan baru.
Tujuan pokok program pengembangan sumber daya manusia adalah meningkatkan kemampuan, keterampilan, sikap, dan tanggung jawab karyawan sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran program dan tujuan organisasi.

Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut sebagai berikut:
1.      Produktivitas kerja
Dengan pengembangan, produktivitas kerja guru/karyawan akan meningkat kalitas dan kuantitas didik semakin baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill guru/karyawan yang semakin baik.
2.      Efisiensi
Pengembangan guru/karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu. Pemborosan berkurang, biaya relative kecil sehingga daya saing perusahaan/sekolah semakin besar.
3.      Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada yang dilayani, karena pemberi layanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekan-rekan perusahaan/sekolah bersangkutan.
4.      Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
5.      Karier
Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier guru/karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan, dan perstasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
6.      Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan tepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena tehnical skill, human skill, dan managerial skill-nya lebih baik.
7.      Kepemimpinan
Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.
8.      Balas Jasa
Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah, insentif, dan benefits) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.


9.      Konsumen
Pengembangan guru/karyawan (pendidikan dan pelatihan) perlu dilakukan setiap sekolah/perusahaan karena akan memberikan manfaat bagi sekolah, karyawan, dan masyarakat konsumen.

F. Manfaat Pengembangan SDM
Mangku Prawira (2003:136-137) dalam buku Manajemen pengembangan sumberdaya manusia oleh M. Kadarisman (2012 hal. 46-47). Mengemukakan manfaat dari pelatihan dan pengembangan SDM adalah sebagai berikut.
1.      Mengarahkan kemampuan dan lebih bersikap positif terhadap orientasi pada keuntungan.
2.      Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan atau organisasi.
3.      Memperbaiki moral pekerja
4.      Membantu orang mengidentifikasi tujuan organisasi
5.      Membantu menciptakan citra organisasi yang lebih baik.
6.      Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan dan kepercayaan.
7.      Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
8.      Membantu pengembangan organisasi
9.      Belajar dari karyawan yang dilatih.
10.  Membantu dalam mempersiapkan petunjuk pekerjaan.
11.  Membantu dalam memahami dan melaksanakan kebijakan organisasi.
12.  Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi diorgansasi.
13.  Organisasi mendapatkan keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah
14.  Membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja.
15.  Membantu agar terjadi penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti produksi, personalia, administrasi dan sebagainya.
16.  Mengembangkan rasa tanggung jawab sejalan dengan kompetensi dan kemampuan dalam pengetahuan.
17.  Memperbaiki hubungan antara pekerja dan manajemen
18.  Mengurangi biaya konsultasi dari pihak luar dengan memanfaatkan konsultan internal yang kompeten.
19.  Menstimulasi pengelolaan, pencegahan terjadinya banyak pemecatan
20.  Mengurangi perilaku sub optimal, seperti menyembunyikan alat.
21.  Membantu dalam perbaikan komunikasi organisasi.
22.  Membantu karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, dan
23.  Membantu dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres serta tensi.

Sedangkan Thomsom, et al. (2000:44) dalam buku Manajemen pengembangan sumberdaya manusia oleh M. Kadarisman (2012: 44) mengemukakan sebagai berikut.
            “Pengembangan pegawai menguntungkan baik bagi organisasi maupun individu. Para pegawai dan manager dan pengalaman dan kemampuan yang layak akan meningkatkan kemampuan berorganisasi untuk berkompetensi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang kompetitif. Dalam proses pengembangan, karier individual juga mendapatkan peningkatan.”























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

A. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Goujali (2000:496) dalam Kadarisman ( 2012:5) pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan yang harus dilakukan organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skil) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.

B. Perencanaan Pengembangan SDM
Ada 4 (empat) menurut Natoatmodjo (2003 : 15) kegiatan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perencanaan SDM antara lain:
1.      Persediaan sumber daya manusia pada saat ini.
2.      Ramalan atau perkiraan suplai dan permintaan Sumber Daya Manusia.
3.      Rencana menambah tenaga kerja yang bermutu.
4.      Berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan balik kepada sistem.

C. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Pelatihan didefenisikan oleh Ivancevich (dalam Ruky, 2003) sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan.
Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

D. Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM
Menurut Edy Sutrisno (2013:69) dalam buku organisasi manajemen oleh Nasrul Syakur Chaniago, Dkk. Tahun 2016, Hal. 160. Sasaran pelatihat dan pengembangan SDM adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan produktivitas kerja.
2.      Meningkatkan mutu kerja.
3.      Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM.
4.      Meningkatkan moral kerja.
5.      Menjaga kesehatan dan keselamatan.
6.      Menunjang pertumbuhan pribadi

E. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut sebagai berikut:
1.      Produktivitas kerja
2.      Efisiensi
3.      Pelayanan
4.      Moral
5.      Karier
6.      Konseptual
7.      Kepemimpinan
8.      Balas Jasa
9.      Konsumen

F. Manfaat Pengembangan SDM
Mangku Prawira (2003:136-137) dalam buku Manajemen pengembangan sumberdaya manusia oleh M. Kadarisman (2012 hal. 46-47). Mengemukakan manfaat dari pelatihan dan pengembangan SDM adalah sebagai berikut.
1.      Mengarahkan kemampuan dan lebih bersikap positif terhadap orientasi pada keuntungan.
2.      Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan atau organisasi.
3.      Memperbaiki moral pekerja
4.      Membantu orang mengidentifikasi tujuan organisasi
5.      Membantu menciptakan citra organisasi yang lebih baik.
6.      Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan dan kepercayaan.
7.      Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
8.      Membantu pengembangan organisasi
9.      Belajar dari karyawan yang dilatih.
10.  Membantu dalam mempersiapkan petunjuk pekerjaan.
11.  Membantu dalam memahami dan melaksanakan kebijakan organisasi.
12.  Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi diorgansasi.
13.  Organisasi mendapatkan keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah
14.  Membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja.
15.  Membantu agar terjadi penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti produksi, personalia, administrasi dan sebagainya.
16.  Mengembangkan rasa tanggung jawab sejalan dengan kompetensi dan kemampuan dalam pengetahuan.
17.  Memperbaiki hubungan antara pekerja dan manajemen
18.  Mengurangi biaya konsultasi dari pihak luar dengan memanfaatkan konsultan internal yang kompeten.
19.  Menstimulasi pengelolaan, pencegahan terjadinya banyak pemecatan
20.  Mengurangi perilaku sub optimal, seperti menyembunyikan alat.
21.  Membantu dalam perbaikan komunikasi organisasi.
22.  Membantu karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, dan
24.  Membantu dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres serta tensi.















DAFTAR PUSTAKA
            Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembagan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
            Manulang, M. 1981. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
            S, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
            Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
            Syakur, Nasrul. Dkk. 2016. Organisasi Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.