MANAJEMEN
ORGANISASI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
OLEH :
Kelompok 2
Desra Yulia
Erya
Yunanda
Maya
Afriani
Muslim
Fazri
Noni Widya
Siti Aisyah
Suci
Ramadhani
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Makalah Manajemen Organisasi yang berjudul “Pengembangan
Sumber Daya Manusia” ini dapat di selesaikan.
Makalah ini merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk mata kuliah
Manajemen Organisasi kemudian makalah ini diintergrasikan dengan
pemikiran-pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru berkembang.
Makalah ini mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan dengan
sistematiika pemikiran dari sisi prosedur.
Akhirnya,
Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan para
pembaca, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan sehingga
terdapat kesempurnaan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
arti dalam pengembangan pendidikan yang akan datang. Amin.
Medan, 07 Juni 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengembangan SDM............................................................ 2
B. Perencanaan
Pengembangan SDM.......................................................... 3
C. Pendidikan dan
Pelatihan SDM.............................................................. 4
D. Sasaran Pelatihan
Pengembangan SDM................................................. 5
E. Tujuan
Pengembangan Sumber Daya Manusia....................................... 6
G. Manfaat
Pengembangan SDM................................................................ 8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia menurut Natoatmodjo (2003: 3-4) terbagi
menjadi dua yaitu secara makro dan mikro. Secara meakro Pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan
manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Contohnya,
peningkatan mutu pendidikan, secara tidak langsung sudah membangun bangsa atau
peradaban.
Secara mikro, Pengembangan SDM adalah suatu proses perencanaan
pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga karyawan atau tenaga kependidikan
untuk mencapai suatu hasil optimal. Sebagai contoh memberi izin setiap tahun
ada yang menimba ilmu pengetahuan atau memberi keleluasaan guru-guru untuk
mengikuti setiap pelatihan yanga ada, baik yang diadakan Diknas atau Swasta.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah kami adalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Sumber
Daya Manusia?
2.
Bagaimana Perencanaan Pengembangan SDM?
3.
Bagaimana Pendidikan dan Pelatihan SDM?
4.
Apa-apa saja Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM?
5.
Apakah Tujuan pengembangan SDM?
6.
Apa-apa saja Manfaat Pengembangan SDM?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah agar kita mengetahui Pengembangan Sumber Daya Manusia, Perencanaan
Pengembangan SDM, Pendidikan dan Pelatihan SDM, Sasaran Pelatihan Pengembangan
SDM, Tujuan pengembangan SDM, Manfaat
Pengembangan SDM.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya kita dapat
mengetahui dan menambah wawasan tetang Manajemen Organisasi yang mencakup
materi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Berbicara masalah pengembangan sumber daya manusia, sebenarnya dapat
dilihat dari dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Pengertian kuantitas
menyangkut jumlah sumber daya manusia. Kuantitas sumber daya manusia tanpa
disertai dengan kualitas sumber daya manusia yang baik akan menjadi beban suatu
perusahaan.
Dalam pembahasan tentang pengertian pengembangan sumber daya manusia
(SDM) berikut ini dikemukakan oleh beberapa pendapat dari para ahli dibidang
menejemen. Menurut Goujali (2000:496) dalam Kadarisman ( 2012:5) pengembangan
sumber daya manusia adalah kegiatan yang harus dilakukan organisasi, agar pengetahuan
(knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skil) mereka sesuai dengan tuntutan
pekerjaan yang mereka lakukan.
Singodimedjo (2000) dalam Edi Sutrisno, (2013:61) mengemukakan
pengembangan SDM adalah proses persiapan individu-individu untuk memikul
tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi didalam organisasi, biasanya
berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan pekerjaan
yang lebih baik.
Muhajir (1998) dalam Kadarisman mengemukakan bahwa pengembangan SDM adalah
peningkatan kualitas manusia dalam makna fisik maupun mental. Selanjutnya
Husnan (1990) dalam Edi Sutrisno (2013:63) mengemukakan pengembangan SDM adalah
proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisasi, sehingga tenaga kerja menejerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Pengembangan SDM tujuannya untuk
meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal.
Dari pengertian beberapa ahli yang telah dikemukakan dapat disimpulkan
bahwa pengembangan SDM adalah proses persiapan indivividu untuk peningkatan
kualitas manusia yang harus dilakukan organisasi, agar pengetahuan, kemampuan,
dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Tujuan pengembangan SDM tujuannya untuk meningkatkan kualitas
profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya secara oftimal. Dengan mengembangkan kecakapan karyawan dimaksudkan
sebagai setiap usaha dari pimpinan untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan
sehingga dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif.
Oleh karena itu, organisasi perlu terus melakukan pengembangan SDM, karena
investasi didalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk
memperbaiki kapasitas produktiv dari
mansusia.
B. Perencanaan Pengembangan SDM
Ada 4 (empat) menurut Natoatmodjo (2003 : 15) kegiatan yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan perencanaan SDM antara lain:
1.
Persediaan sumber daya manusia pada saat ini.
2.
Ramalan atau perkiraan suplai dan permintaan
Sumber Daya Manusia.
3.
Rencana menambah tenaga kerja yang bermutu.
4.
Berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk
memberikan umpan balik kepada sistem.
Perencanaan Sumber Daya Manusia sangat penting, bukan saja untuk
organisasi (Sekolah), tetapi juga bagi pribadi individu (guru) yang ada dalam
organisasi itu. Dalam hal ini, perencanaan memiliki berbagai
keuntungan-keuntungan yang dapat dipetik, yaitu:
a.
Mengefektifkan penggunaan Sumber Daya Manusia (
Tenaga Kependidikan).
b.
Menyesuaikan kegiatan tenaga kerja dengan tujuan
organisasi.
c.
Membantu program penarikan tenaga dari bursa
atau pasaran tenaga kerja secara baik.
d.
Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis.
e.
Dapat mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
manajemen Sumber Daya Manusia.
f.
Mengembangkan sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Kebutuhan atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu organisasi
atau institusi pendidikan merupakan bagian dari ramalan kebutuhan organisasi
atau institusi itu untuk masa yang akan datang. Ramalan akan kebutuhan sumber
daya manusia ini bukan hanya sekedar menambah kuantitas tetapi juga
menginginkan terdapat kualitas yang bisa mendukung kemajuan organisasi atau
institusi. Ramalan kebutuhan sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu:
1.
Ramalan permintaan sumber daya manusia (jangka
panjang atau jangka pendek).
2.
Ramalan persediaan sumber daya manusia (sekarang
atau yang akan datang).
3.
Perlakuan atas sumber daya manusia
(pengangkatan, pelatihan, pengembangan karier, program produktivitas serta
pengurangan tenaga kerja).
Agar suatu perencanaan dapat berjalan dengan baik dan lancer, perlu
dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan tahap demi tahap. Sistem
perencanaan ini dapat dilakukan dalam 4 (empat) kegiatan yang saling
berhubungan satu sama lainnya, yaitu:
a.
Investarisasi persediaan sumber daya manusia.
b.
Perkiraan atau ramalan sumber daya manusia.
c.
Penyusunan rencana sumber daya manusia.
d.
Monitoring dan evaluasi.
Akhirnya tanpa kita sadari perencanaan sumber daya manusia itu sangat
penting sekali untuk memberikan kelangsungan pembangunan dan peradaban terutama
dalam pendidikan. Orang bijak pernah mengatakan “jangan tanya berapa harta yang bisa kau kumpulkan, tetapi sudah berapa
banyak hal yang bisa berarti bagi orang lain”. Mengumpulkan orang memang
sulit, tetapi jauh lebih sulit mempersiapkan pola pikir orang yang bisa
membangun bangsa lewat kelebihan yang bervariasi.
C. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Dewasa ini tren penyelenggaraan pelatihan diberbagai instansi semakin
meningkat. Pelatihan dan pengembangan sepintas memiliki makna yang sama. Bila
kita kaji lebih lanjut ada perbedaan yang mendasar. Menurut Nasrul Cyakur
Caniago, et al. (2016:156) Pelatihan
merupakan usaha untuk memperbaiki keterampilan (skill) dan cara pelaksanaan pekerjaan tertentu yang sedang atau
yang akan menjadi tanggung jawabnya, secara rinci dan rutin.
Pelatihan didefenisikan oleh Ivancevich (dalam Ruky, 2003) sebagai usaha
untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya
segera. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan
untuk pekerjaan.
As’ad (2010) dalam Edy Sutrisno
(2013:67) mengemukakan pelatihan menyangkut usaha-usaha yang berencana yang
diselenggarakan agar dicapai penguasaan akan keterampilan, pengetahuan, dan
sikap-sikap yang relevan terhadap pekerjaan.
Menurut simamora (dalam Sulistiani, et
al. 2009 : 220) dalam Kadarisman mengemukakan bahwa perbedaan antara
pelatihan dengan pengembangan, yaitu pelatihan (training) diarahkan untuk membantu karyawan menunaikan kepegawaian
mereka saat ini secara lebih baik; sedangkan pengembangan (development) adalah mewakili suatu investasi yang berorientasi
kemasa depan dalam diri pegawai. Pelatihan mempunyai fokus yang agak sempit dan
harus memberikan keahlian-keahlian yang bakal memberikan manfaat bagi
organisasi secara cepat. Pengembangan didasarkan pada kenyataan bahwa seorang
pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang berkembang dalam upaya bekerja dengan baik dan sukses posisi yang ditemui
selama karirnya.
Menurut manullang (1981:85) Tujuan utama setiap pelatihan yaitu supaya
masing-masing pengikut dapat melakukan pekerjaannya lebih efisien, menambah
pengetahuan para pengikutnya untuk lebih memudahkan ia dalam melaksanakan
tugas-tugasnya atau memangku jabatannya, supaya pengawasan lebih sedikit .
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah
proses untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Disamping itu, program pelatihan
tidaklah memperhitungkan apakah perusahaan berskala besar atau kecil. Pelatihan
juga bukan merupakan pemborosan mengingat hasil atau manfaatnya jauh lebih
besar dari pada biaya atau waktu yang harus disediakan. Pelatihan merupakan
sarana ampuh mengatasi bisnis masa depan yang penuh dengan tantangan dan
mengalami perubahan yang sedemikian cepat.
Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan adalah usaha untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan
bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Dengan memerhatikan pengertian pendidikan seperti yang dikemukakan
diatas, maka dapat dikatakan bahwa peran pendidikan adalah sebagai landasan untuk
membentuk, mempersiapkan, membina dan mengembangkan kemampuan sumber daya
manusia yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan
datang.
Menurut Nasrul Cyakur Caniago, et al.
(2016 : 158) Metode pelatihan dapat dilakukan dengan On The Job Training (Pelatihan yang diberikan pada saat karyawan
bekerja) seperti Coaching (pendampingan),
rotasi pekerjaan, Magang, Pelatihan Intruksi jabatan. Metode yang kedua yaitu off the job Training (teknik pelatoihan
yang dilakukan diluar waktu kerja ) seperti balai pelatihan.
D. Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM
Menurut Edy Sutrisno (2013:69) dalam buku organisasi manajemen oleh
Nasrul Syakur Chaniago, Dkk. Tahun 2016, Hal. 160. Sasaran pelatihat dan
pengembangan SDM adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan produktivitas kerja.
Pelatihan dapat mengembangkan penampilan kerja pada posisi
jabatan kerja yang sekarang. Jika Level
of performance nya naik atau meningkat maka berakibat peningkatan dari
produktivitas dan peningkatan keuntungan bagi perusahaan.
2.
Meningkatkan mutu kerja
Ini berarti peningkatan baik
kualiatas maupun kuantitas. Tenaga kerja yang berpengetahuan jelas akan lebih
baik dn akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam suatu organisasi.
3.
Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Pelatihan yang baik bisa
mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan yang akan datang. Apabila ada
lowongan-lowongan, akan secara mudah akan diisi oleh tenaga-tenaga diri dalam
perusahaan sendiri.
4.
Meningkatkan moral kerja
Apabila perusahaan menyelanggarakan
program pelatihan yang tepat, maka iklim dan suasana organisasi pada umumnya
akan lebih baik. Dengan iklim kerja yang lebih sehat maka moral kerj akan
meningkat.
5.
Menjaga kesehatan dan keselamatan
Suatu pelatihan yang tepat dapat
membantu menghindari timbulnya kecelakaan akibat kerja. Selain dari pada itu
lingkungan kerja akan lebih aman dan tentram.
6.
Menunjang pertumbuhan pribadi
Bahwa program pelatihan yang tepat
sebenarnya member keuntungan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan tenaga itu
sendiri. Bagi tenaga kerja, jelas dengan mengikuti program pelatihan akan lebih
baik memaksakan dalam bidang kepribadian, intelektual dan keterampilan.
E. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia untuk jangka panjang adalah aspek yang
semakin penting dalam organisasi/ sekolah. Pengembangan sumber daya manusia
dalam organisasi dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik
guru baru atau karyawan baru.
Tujuan pokok program pengembangan sumber daya manusia adalah meningkatkan
kemampuan, keterampilan, sikap, dan tanggung jawab karyawan sehingga lebih
efektif dan efisien dalam mencapai sasaran program dan tujuan organisasi.
Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut sebagai berikut:
1.
Produktivitas kerja
Dengan
pengembangan, produktivitas kerja guru/karyawan akan meningkat kalitas dan
kuantitas didik semakin baik, karena technical
skill, human skill, dan managerial
skill guru/karyawan yang semakin baik.
2.
Efisiensi
Pengembangan
guru/karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu.
Pemborosan berkurang, biaya relative kecil sehingga daya saing
perusahaan/sekolah semakin besar.
3.
Pelayanan
Pengembangan
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada
yang dilayani, karena pemberi layanan yang baik merupakan daya penarik yang
sangat penting bagi rekan-rekan perusahaan/sekolah bersangkutan.
4.
Moral
Dengan
pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
5.
Karier
Dengan
pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier guru/karyawan semakin besar,
karena keahlian, keterampilan, dan perstasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah
biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
6.
Konseptual
Dengan
pengembangan, manajer semakin cakap dan tepat dalam mengambil keputusan yang
lebih baik, karena tehnical skill, human skill, dan managerial skill-nya lebih baik.
7.
Kepemimpinan
Dengan
pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga
pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.
8.
Balas Jasa
Dengan
pengembangan, balas jasa (gaji, upah, insentif, dan benefits) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka
semakin besar.
9.
Konsumen
Pengembangan
guru/karyawan (pendidikan dan pelatihan) perlu dilakukan setiap sekolah/perusahaan
karena akan memberikan manfaat bagi sekolah, karyawan, dan masyarakat konsumen.
F. Manfaat Pengembangan SDM
Mangku Prawira
(2003:136-137) dalam buku Manajemen pengembangan sumberdaya manusia oleh M.
Kadarisman (2012 hal. 46-47). Mengemukakan manfaat dari pelatihan dan
pengembangan SDM adalah sebagai berikut.
1.
Mengarahkan kemampuan dan lebih bersikap positif
terhadap orientasi pada keuntungan.
2.
Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada
semua tingkat perusahaan atau organisasi.
3.
Memperbaiki moral pekerja
4.
Membantu orang mengidentifikasi tujuan
organisasi
5.
Membantu menciptakan citra organisasi yang lebih
baik.
6.
Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan dan
kepercayaan.
7.
Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
8.
Membantu pengembangan organisasi
9.
Belajar dari karyawan yang dilatih.
10. Membantu
dalam mempersiapkan petunjuk pekerjaan.
11. Membantu
dalam memahami dan melaksanakan kebijakan organisasi.
12. Menyediakan
informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi diorgansasi.
13. Organisasi
mendapatkan keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah
14. Membantu
dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja.
15. Membantu
agar terjadi penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti produksi, personalia,
administrasi dan sebagainya.
16. Mengembangkan
rasa tanggung jawab sejalan dengan kompetensi dan kemampuan dalam pengetahuan.
17. Memperbaiki
hubungan antara pekerja dan manajemen
18. Mengurangi
biaya konsultasi dari pihak luar dengan memanfaatkan konsultan internal yang
kompeten.
19. Menstimulasi
pengelolaan, pencegahan terjadinya banyak pemecatan
20. Mengurangi
perilaku sub optimal, seperti menyembunyikan alat.
21. Membantu
dalam perbaikan komunikasi organisasi.
22. Membantu
karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, dan
23. Membantu
dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres serta tensi.
Sedangkan Thomsom, et al. (2000:44) dalam buku Manajemen
pengembangan sumberdaya manusia oleh M. Kadarisman (2012: 44) mengemukakan
sebagai berikut.
“Pengembangan
pegawai menguntungkan baik bagi organisasi maupun individu. Para pegawai dan
manager dan pengalaman dan kemampuan yang layak akan meningkatkan kemampuan
berorganisasi untuk berkompetensi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
yang kompetitif. Dalam proses pengembangan, karier individual juga mendapatkan
peningkatan.”
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Pengertian Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Menurut Goujali (2000:496) dalam Kadarisman ( 2012:5) pengembangan sumber
daya manusia adalah kegiatan yang harus dilakukan organisasi, agar pengetahuan
(knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skil) mereka sesuai dengan tuntutan
pekerjaan yang mereka lakukan.
B. Perencanaan Pengembangan SDM
Ada 4 (empat) menurut Natoatmodjo (2003 : 15) kegiatan yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan perencanaan SDM antara lain:
1.
Persediaan sumber daya manusia pada saat ini.
2.
Ramalan atau perkiraan suplai dan permintaan
Sumber Daya Manusia.
3.
Rencana menambah tenaga kerja yang bermutu.
4.
Berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk
memberikan umpan balik kepada sistem.
C. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Pelatihan didefenisikan oleh Ivancevich (dalam Ruky, 2003) sebagai usaha
untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya
segera. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan
untuk pekerjaan.
Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan adalah usaha untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan
bagi peranannya dimasa yang akan datang.
D. Sasaran Pelatihan Pengembangan SDM
Menurut Edy Sutrisno (2013:69) dalam buku organisasi manajemen oleh
Nasrul Syakur Chaniago, Dkk. Tahun 2016, Hal. 160. Sasaran pelatihat dan
pengembangan SDM adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan produktivitas kerja.
2.
Meningkatkan mutu kerja.
3.
Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM.
4.
Meningkatkan moral kerja.
5.
Menjaga kesehatan dan keselamatan.
6.
Menunjang pertumbuhan pribadi
E. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut sebagai berikut:
1.
Produktivitas kerja
2.
Efisiensi
3.
Pelayanan
4.
Moral
5.
Karier
6.
Konseptual
7.
Kepemimpinan
8.
Balas Jasa
9.
Konsumen
F. Manfaat Pengembangan SDM
Mangku Prawira
(2003:136-137) dalam buku Manajemen pengembangan sumberdaya manusia oleh M.
Kadarisman (2012 hal. 46-47). Mengemukakan manfaat dari pelatihan dan
pengembangan SDM adalah sebagai berikut.
1.
Mengarahkan kemampuan dan lebih bersikap positif
terhadap orientasi pada keuntungan.
2.
Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada
semua tingkat perusahaan atau organisasi.
3.
Memperbaiki moral pekerja
4.
Membantu orang mengidentifikasi tujuan organisasi
5.
Membantu menciptakan citra organisasi yang lebih
baik.
6.
Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan dan
kepercayaan.
7.
Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
8.
Membantu pengembangan organisasi
9.
Belajar dari karyawan yang dilatih.
10. Membantu
dalam mempersiapkan petunjuk pekerjaan.
11. Membantu
dalam memahami dan melaksanakan kebijakan organisasi.
12. Menyediakan
informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi diorgansasi.
13. Organisasi
mendapatkan keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah
14. Membantu
dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja.
15. Membantu
agar terjadi penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti produksi, personalia,
administrasi dan sebagainya.
16. Mengembangkan
rasa tanggung jawab sejalan dengan kompetensi dan kemampuan dalam pengetahuan.
17. Memperbaiki
hubungan antara pekerja dan manajemen
18. Mengurangi
biaya konsultasi dari pihak luar dengan memanfaatkan konsultan internal yang
kompeten.
19. Menstimulasi
pengelolaan, pencegahan terjadinya banyak pemecatan
20. Mengurangi
perilaku sub optimal, seperti menyembunyikan alat.
21. Membantu
dalam perbaikan komunikasi organisasi.
22. Membantu
karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, dan
24. Membantu
dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres serta tensi.
DAFTAR PUSTAKA
Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembagan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Manulang, M. 1981. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
S,
Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif
Pembangunan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutrisno, Edy.
2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Syakur, Nasrul.
Dkk. 2016. Organisasi Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar