DUNIA PRIBADI DARI KURT LEWIN
ARFAH NURHAZIAH
MUHAMMAD YASIR
FAHMI
SITI AISYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
BIMBINGAN
KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Makalah Psikologi Kepribadian yang berjudul “ DUNIA
PRIBADI DARI KURT LEWIN “ ini dapat di selesaikan.
Makalah ini merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk mata kuliah.
Psikologi Kepribadian kemudian makalah ini diintergrasikan dengan
pemikiran-pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru berkembang.
Makalah ini mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan dengan
sistematiika pemikiran dari sisi prosedur.
Akhirnya,
Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan para
pembaca, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan sehingga
terdapat kesempurnaan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
arti dalam pengembangan pendidikan yang akan datang. Amin.
Medan, 14 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang................................................................................. 1
b. Rumusan
Masalah............................................................................ 1
c. Tujuan
Penulisan.............................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bagaimana
biografi Kurt Lewin...................................................... 2
2. Apa
pengertian teori dunia pribadi.................................................. 2
3. Apa
yang dimaksud dengan teori kepribadian Kurt Lewin............. 3
4. Apa
yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian................ 8
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurt
Lewin berpegang pada prinsip kekinian. Walaupun menurut prinsip kekinian masa
lampau dan atau masa depan tidak mempengaruhi tingkah laku kini, tetapi sikap,
perasaan, pikiran, dan sebagainya mengenai masa lmpau dan/atau masa depan (yang
ada atau terjadi kini) mempengaruhi tingkah laku kini. Karena itu, masa kini
harus juga memuat sangkut- pautnya dengan masa lampau dan masa depn (dalam arti
psikologis).
Di
dalam membahas dinmika kepribadian, Lewin mengemukakan konsepsi yang
istilah-istilahnya diambil dari ilmu pengetahuan alam. Pengertian-pengertian
pokok yang di pergunakan oleh Lewin di sini ialah: energy, tension, need,
valence, dan vorce atau vector.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana biografi Kurt Lewin ?
2.
Apa pengertian teori dunia pribadi ?
3.
Apa yang dimaksud dengan teori kepribadian Kurt
Lewin ?
4.
Apa yang dimaksud dengan perkembangan
kepribadian ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca dapat mengetahui tentang biografi
Kurt Lewin dan teori-teori yang telah dikembangkannya serta dengan manfaatnya.
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI
KURT LEWIN
Kurt lewin
lahir pada tanggal 9 September, 1890 di suatu desa kecil di Prusia, daerah
Posen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, keluarganya memiliki dan
mengelola suatu took serba ada. Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di
Berlin kemudian ia masuk Universitas Freiburg dengan maksud belajar ilmu
kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini, dan setelah satu semester
belajar di Universitas Munich, ia kembali ke Berlin pada tahun 1910 untuk
belajar psikologi pada Universitas Berlin. Setelah meraih gelar doctor pada
tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama 4 tahun sebagai
prajurit infantry, yang naik pangkat dari prajurit biasa menjadi letnan. Pada
akhir perang, ia kembali ke Universitas Berlin sebagai instruktur dan asisten
penelitian pada Lembaga Psikologi. Max Wertheimer dan Wolfgang Kohler, dua dari
tiga pendiri psikologi Gestalt, pada waktu itu ada juga di Universitas Berlin.
Pada Tahun 1926, Lewin diangkat menjadi profesor. Ketika berada di Universitas
Berlin, Lewin dan para mahasiswanya menerbitkan serangkaian makalah
eksperimental dan teoritis yang gemilang.[1]
A. PENGERTIAN TEORI DUNIA PRIBADI
Menurut Lewin, dunia pribadi adalah
heterogen (terpisah-pisah), yang terbagi menjadi bagian-bagian yang terpisah
meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi
menjadi sel-sel. Sel-sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut
sel-sel peripheral (p), sel-sel dalam pusat lingkaran disebut sel-sel sentral
(s).
Sistem motor bertidak sebagai suatu kesatuan
karena biasanya lahannya dapat melakukan suatu tindakan pada satu saat. Begitu
pula dengan sistem perseptual artinya orang hanya dapat memperhatikan dan
mempersepsikan satu hal pada satu saat. Bagian bagian tersebut mengadakan
komunikasi dan interdependen, tidak bisa berdiri sendiri.
B. TEORI KEPRIBADIAN KURT LEWIN
Teori
kepribadian Kurt Lewin Teori Lewin ini dapat dimengerti dalam rangka struktur
dinamika dan perkembangan kepribadian,[2]
konsep yang dimana seseorang dapat menggambakan kenyataan psikologis. Konsep
ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku.
Struktur
kepribadian Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam
lingkungan psikologis, dan tidak dapat lepas dari lingkungannya. Terdapat 6 struktur
kepribadian: Pribadi Diferensasi ruang hidup banyak daerah dimensi-dimensi ruang
hidup Lingkungan psikologi ruang hidup dimensi waktu dimensi realita dinamika kepribadian
perkembangan kepribadian hakikat perkembangan menurut lewin adalah perubahan perubahan
tingkah laku (behavioral changes).
Perkembangan
berarti perubahan di dalam variasi tingkah laku perkembangan berarti perubahan
dalam organisasi dan struktur tingkah laku perkembangan berarti bertambah
luasnya arena aktivitas perkembangan berarti perubahan dalam taraf realitas . Kesimpulan
Teori Lewin ini dapat dimengerti dalam rangka struktur dinamika dan
perkembangan kepribadian, konsep yang dimana seseorang dapat menggambarkan
kenyataan psikologis. Konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam
semua bentuk tingkah laku.
Teori
Lewin ini dapat dimengerti dalam rangka struktur, dinamika dan perkembangan
kepribadian:
1. Struktur
Kepribadian
Kenyataan
psikologi yang selalu dipegang Lewin ialah bahwa pribadi itu
selalu ada dalam lingkungannya, pribadi tidak dapat dipikirkan lepas dari
lingkungannya.
lingkungannya.
a.
Pribadi
Pribadi itu secara struktural ialah dengan cara melukiskan pribadi itu sebagai keseluruhan yang terpisah dari hal-hal lainnya yang di dunia ini.
Pribadi itu secara struktural ialah dengan cara melukiskan pribadi itu sebagai keseluruhan yang terpisah dari hal-hal lainnya yang di dunia ini.
b.
Ruang Hidup
Ruang hidup disebut juga “medan psikologis” (keseluruhan situasi) adalah totalitas realitas psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada sesuatu saat. Dengan kata lain, tingkah laku adalah fungsi daripada ruang hidup. Dan ruang hidup itu adalah hasil interaksi antara Pribadi (P) dan lingkungan psikologis (Lp).
Ruang hidup disebut juga “medan psikologis” (keseluruhan situasi) adalah totalitas realitas psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada sesuatu saat. Dengan kata lain, tingkah laku adalah fungsi daripada ruang hidup. Dan ruang hidup itu adalah hasil interaksi antara Pribadi (P) dan lingkungan psikologis (Lp).
c.
Diferensiasi Ruang Hidup
Penggambaran ruang hidup (pribadi dalam lingkungan psikologisnya) seperti yang telah diberikan di muka atau tidak cukup menggambarkan kenyataan yang sebenarnya, sebab dalam kenyataannya baik pribadi maupun lingkungan psikologisnya itu bukan unitas yang mutlak, tetapi mempunyai diferensiasi. Diferensiasi ruang hidup terdiri atas dua aspek yaitu Pribadi berdiferensiasi dan Lingkungan psikologis berdiferensiasi.
Penggambaran ruang hidup (pribadi dalam lingkungan psikologisnya) seperti yang telah diberikan di muka atau tidak cukup menggambarkan kenyataan yang sebenarnya, sebab dalam kenyataannya baik pribadi maupun lingkungan psikologisnya itu bukan unitas yang mutlak, tetapi mempunyai diferensiasi. Diferensiasi ruang hidup terdiri atas dua aspek yaitu Pribadi berdiferensiasi dan Lingkungan psikologis berdiferensiasi.
d.
Banyaknya Daerah
Banyaknya daerah itu ditentukan oleh banyaknya faktor-faktor psikologis yang ada pada sesuatu saat. Apabila hanya ada dua fakta dalam ruang hidup, pribadi dan ruang psikologisnya, maka hanya ada dua daerah
didalam ruang hidup.
Banyaknya daerah itu ditentukan oleh banyaknya faktor-faktor psikologis yang ada pada sesuatu saat. Apabila hanya ada dua fakta dalam ruang hidup, pribadi dan ruang psikologisnya, maka hanya ada dua daerah
didalam ruang hidup.
e.
Dimensiasi-dimensiasi Ruang Hidup
Ruang hidup itu mempunyai dimensi waktu dan dimensi realitas-realitas:
Ruang hidup itu mempunyai dimensi waktu dan dimensi realitas-realitas:
1.
Dimensi Waktu
Kurt Lewin berpegang pada prinsip kekinian. Walaupun menurut prinsip kekinian masa lampau dan masa depan tidak mempengaruhi tingkah laku kini, tetapi sikap, perasaan, pikiran mengenai masa lampau atau masa depan mempengaruhi tingkah laku kini. Karena itu, masa kini harus juga memuat sangkut-pautnya dengan masa lampau dan masa depan. Lewin menunjukkan bahwa ruang hidup neonatus dapat digambarkan sebagai medan yang daerah-daerahnya relatif sedikit dan kurang jelas bedanya satu sama lain.
Kurt Lewin berpegang pada prinsip kekinian. Walaupun menurut prinsip kekinian masa lampau dan masa depan tidak mempengaruhi tingkah laku kini, tetapi sikap, perasaan, pikiran mengenai masa lampau atau masa depan mempengaruhi tingkah laku kini. Karena itu, masa kini harus juga memuat sangkut-pautnya dengan masa lampau dan masa depan. Lewin menunjukkan bahwa ruang hidup neonatus dapat digambarkan sebagai medan yang daerah-daerahnya relatif sedikit dan kurang jelas bedanya satu sama lain.
2.
Dimensi realitas-irrealitas
Dimensi dalam ruang hidup itu membawa diferensiasi pula dalam dimensi realitas-realitas. Irrealitas berisikan fakta khayal. Diantara kedua bentuk ekstrem itu terdapat berbagai taraf, seperti perbuatan itu lebih mempunyai realitas daripada berbicara tentang perbuatan itu, tujuan yang ideal kurang sifat realitasnya daripada tujuan yang langsung.
Dimensi dalam ruang hidup itu membawa diferensiasi pula dalam dimensi realitas-realitas. Irrealitas berisikan fakta khayal. Diantara kedua bentuk ekstrem itu terdapat berbagai taraf, seperti perbuatan itu lebih mempunyai realitas daripada berbicara tentang perbuatan itu, tujuan yang ideal kurang sifat realitasnya daripada tujuan yang langsung.
3. Dinamika Kepribadian
Di dalam membahas dinamika kepribadian, Lewin mengemukakan konsepsi yang istilah-istilahnya diambil dari ilmu pengetahuan alam. Pengertian-pengertian pokok yang dipergunakan Lewin yaitu :
Di dalam membahas dinamika kepribadian, Lewin mengemukakan konsepsi yang istilah-istilahnya diambil dari ilmu pengetahuan alam. Pengertian-pengertian pokok yang dipergunakan Lewin yaitu :
a. Energy (energi)
Lewin berpendapat bahwa tiap gerak atau kerja itu pasti menggunakan energi. Pribadi dipandangnya sebagai sistem energi. Energi yang menyebabkan kerja psikologis disebutnya energi psikis.
Lewin berpendapat bahwa tiap gerak atau kerja itu pasti menggunakan energi. Pribadi dipandangnya sebagai sistem energi. Energi yang menyebabkan kerja psikologis disebutnya energi psikis.
b. Tension (tegangan)
Tension atau tegangan adalah keadaan pribadi, keadaan relatif daerah dalam pribadi yang satu terhadap daerah yang lain. Dalam hal ini Lewin menyebut daerah itu daerah itu sebagai sistem.
Tension atau tegangan adalah keadaan pribadi, keadaan relatif daerah dalam pribadi yang satu terhadap daerah yang lain. Dalam hal ini Lewin menyebut daerah itu daerah itu sebagai sistem.
c. Need (kebutuhan)
Kebutuhan adalah keadaan atau sifat pribadi yang menyebabkan meningkatnya tension. Hal tersebut dapat berupa :
Kebutuhan adalah keadaan atau sifat pribadi yang menyebabkan meningkatnya tension. Hal tersebut dapat berupa :
1. keadaan
fisiologis, seperti haus, lapar dan sebagainya,
2. keinginan
akan sesuatu, seperti baju, mobil dan sebagainya,
3. keinginan
mengerjakan sesuatu, seperti bermain bola, nonton dan sebagainya.
d. Valance (Valensi)
Valensi adalah pengertian yang dipakai oleh Lewin untuk menggambarkan sifat daripada lingkungan psikologis, yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi pribadi.
Valensi adalah pengertian yang dipakai oleh Lewin untuk menggambarkan sifat daripada lingkungan psikologis, yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi pribadi.
e. Force atau Vector
Valensi bukanlah hal yang mendorong pribadi untuk bergerak dalam lingkungan psikologisnya, tetapi hanya memberi arah gerakan itu. Yang mendorong adalah force atau vector. Sesuatu gerakan (locomotion) terjadi apabila ada kekuatan yang cukup besar mendorong pribadi.
Valensi bukanlah hal yang mendorong pribadi untuk bergerak dalam lingkungan psikologisnya, tetapi hanya memberi arah gerakan itu. Yang mendorong adalah force atau vector. Sesuatu gerakan (locomotion) terjadi apabila ada kekuatan yang cukup besar mendorong pribadi.
f. Locomotion (gerakan)
Cara menggambarkan gerakan itu dengan ilustrasi. Misalnya seorang anak melewati sebuah toko, dan melihat di etalase toko itu sebuah boneka yang sangat bagus dan dia ingin memilikinya. Jadi melihat boneka menimbulkan kebutuhan akan boneka. Misalnya anak itu harus masuk ke toko itu untuk membeli boneka tersebut, maka hal itu disebut gerakan.
Cara menggambarkan gerakan itu dengan ilustrasi. Misalnya seorang anak melewati sebuah toko, dan melihat di etalase toko itu sebuah boneka yang sangat bagus dan dia ingin memilikinya. Jadi melihat boneka menimbulkan kebutuhan akan boneka. Misalnya anak itu harus masuk ke toko itu untuk membeli boneka tersebut, maka hal itu disebut gerakan.
g. Pengubahan atau perubahan struktur
Dinamika kepribadian itu juga nampak pada pengubahan atau perubahan struktur lingkungan psikologis. Pengubahan itu dapat berlangsung dalam berbagai cara
Dinamika kepribadian itu juga nampak pada pengubahan atau perubahan struktur lingkungan psikologis. Pengubahan itu dapat berlangsung dalam berbagai cara
1.
Nilai daerah-daerah berubah, hal ini dapat :
a) Secara kuantitatif dari positif sedikit ke positif
banyak, atau dari negative banyak ke negative sedikit.
b) Secara kualitatif, dari negatif menjadi positif dan
sebaliknya.
2.
Vector berubah :
a)
Berubah dalam arahnya,
b)
Berubah dalam kekuatannya,
c)
Berubah dalam arah dan kekuatannya.
4.
Perkembangan Kepribadian
Hakikat perkembangan itu menurut Lewin adalah perubahan-perubahn tingkah laku (behavioral changes).
Hakikat perkembangan itu menurut Lewin adalah perubahan-perubahn tingkah laku (behavioral changes).
a.
Perkembangan berarti perubahan di dalam variasi tingkah
laku. Makin bertambah umur seseorang sampai pada batas-batas umur tertentu maka
variasi kegiatannya, perasaannya, kebutuhannya, hubungan sosialny terus
bertambah.
b.
Perkembangan berarti perubahan dalam organisasi dan
struktur tingkah laku.
c.
Perkembangan berarti bertambah luasnya arena aktivitas.
Makin bertambah dewasa anak, maka arena aktivitasnya bertambah luas.
d.
Perkembangan berarti perubahan dalam taraf realitas.
Makin bertambah umur anak, maka dimensi realitas-irrealitas juga berubah.
e.
Perkembangan berarti makin terdiferensiasinya tingkah
laku. Tingkah laku anak kecil bersifat difus. Setelah anak menjadi lebih besar,
maka tingkah lakunya makin terdiferensiasikan.
f.
Perkembangan berarti diferensiasi dan stratifikasi.
Makin bertambah umur orang, maka makin bertambah daerah-daerah di dalam
pribadinya dan di dalam lingkungan psikologisnya.
C.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :
a. Diferensiasi
: Yaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang
dalam LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/
keterampilan keterampilannya. Pada orang dewasa, bagian-bagian mulai mengalami
diferensiasi tertentu.
Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).
Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).
b. Perubahan dalam variasi tingkah lakunya
c. Perubahan
dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
d. Bertambah luas arena aktivitas
contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
e. Perubahan
dalam realitas: Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir
meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir
abstrak. Bagi Lewin perkembangan tingkah laku merupakan fungsi dari pribadi dan
lingkungan psikologis. [3]
BAB III
KESIMPULAN
Lewin
menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam lingkungan psikologis,
dengan ruang hidup yang disebut topologi. Fokusnya adalah saling hubungan
antara segala sesuatu di dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan
bagian dan antara bagian dengan keseluruhan.
Selain itu Kurt lewin juga mengemukakan pendapatnya mengenai dinamika keribadian yakni : Energi, Tegangan, Kebutuhan , Valensi, Vektor, Lokomosi, Event, Konflik. Menurut lewein hakikat perkembangan kepribadian adalah perubahan tingkah laku yang mencakup Diferensiasi, Bertambah luas arena aktivitas, Perubahan dalam realitas, Perubahan dalam variasi tingkah lakunya, Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
Selain itu Kurt lewin juga mengemukakan pendapatnya mengenai dinamika keribadian yakni : Energi, Tegangan, Kebutuhan , Valensi, Vektor, Lokomosi, Event, Konflik. Menurut lewein hakikat perkembangan kepribadian adalah perubahan tingkah laku yang mencakup Diferensiasi, Bertambah luas arena aktivitas, Perubahan dalam realitas, Perubahan dalam variasi tingkah lakunya, Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Asra, Yulita kusniawaty, 2008. Psikologi kepribadian I. Pekanbaru:
Al-mujtahadah Press.
Sujanto,
agus, dkk. 2009. Psikologi kepribadian. Jakarta: Bumi aksara.
Suryabrata,
sumadi, 2005. Psikologi kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar